PANGGUNG KEKUASAAN DI SENAYAN

21.49 Posted by Rendra Kurniawan 07

Rapat Pansus Century telah berakhir. Berbagai kesimpulan pun muncul baik itu yang kontra maupun pro dengan keputusan bail out yang dilakukan terhadap bank century. Dan sehari setelah pembacaan kesimpulan akhir pansus century, dilakukan sidang paripurna yang dilakukan di gedung MPR/DPR Senayan. Disini pun muncul beberapa keputusan yang kontroversial, yakni keputusan sidang yang mendadak dilakukan oleh pimpinan sidang Bapak Marzuki Alie. Dan alasan dari penutupan ini adalah karena semua yang dibicarakan di sidang paripurna telah dibahas di BAMUS (Badan Musyawarah), padahal posisi sidang paripurna lebih tinggi daripada BAMUS dan keputusan yang telah di BAMUS bisa diubah pada saat sidang paripurna. Selain itu juga terjadi matinya microphone(mic) dari anggota sidang. Yang lebih mengenaskan lagi keputusan penutupan sidang yang dilakukan pimpinan sidang ini, tanpa konfirmasi ataupun musyawarah dengan wakil pimpinan sidang yang lain. Jelas kejadian ini membuat para anggota sidang dari kubu oposisi khususnya pun geram. Banyak yang menilai ini adalah penyederaan terhadap sidang paripurna.
Sesuatu yang menggelikan juga muncul saat Bapak Idrus Marham selaku Ketua Hak Angket century membacakan opsi dan kesimpulan rapat pansus. Salah satu anggota sidang dari fraksi partai demokrat menyalakan mic hanya untuk sekedar berteriak, "HUU..HUU..HUU.." kemudian mematikan mic.nya kembali. Apakah ini cerminan kebebasan berpendapat di negara kita????????
Sangat disayangkan apabila sikap primordialisme di negara ini disalah artikan menjadi sikap fanatisme terhadap suatu golongan atau kelompok. Tolong dipikirkan kepentingan publik dulu daripada kepentingan kelompok.
Kalau kekuasaan suatu rezim ataupun kelompok benar-benar bermain disini. Sungguh begitu mengenaskan, memalukan, menggelikan apabila dilakukan dengan cara seperti ini. Apa ini yang akan dicontohkan oleh orang-orang di DPR pada generasi muda. Kalau benar adanya, kita sebagai generasi yang akan datang hanya tinggal menunggu kebobrokan negara kita.

0 komentar:

Posting Komentar